TUGAS PENJASORKES
MAKALAH TENTANG DAMPAK SEKS BEBAS
Nama : Tangguh Al Fatah
Kelas : X B
No. Absen : 32
SMA NEGERI 1
BOBOTSARI
TAHUN PELAJARAN
2014/2015
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kepedulian masyarakat mengenai penyakit yang ditimbulkan dari seks
bebas masih sangatlah kurang. Masyarakat terutama remaja tidak memikirkan
bahaya yang ditimbulkan dari seks bebas. Melakukan seks bebas sudah dianggap
wajar terutama di kota-kota besar. Hal inilah yang pantas untuk kita berantas
dan dihindari terutama kita sebagai generasi muda penerus bangsa.
Oleh
karena itu saya membuat makalah mengenai bahaya seks bebas. Ini bertujuan agar
pembaca dapat mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari perbuatan seks bebas dan
untuk memenuhi tugas penjas orkes yang di bimbing oleh Bapak Budi Handojo.
B.
Rumusan Masalah
Bagaimana cara masyarakat mengetahui bahaya seks bebas dan
masyarakat dapat takut dan tidak akan mencoba hal-hal yang berhubungan dengan
seks bebas.
II. ISI
DAMPAK SEKS
BEBAS
A.
Pendidikan
Seks
1.
Pengertian
pendidikan seks
Pendidikan
seks bukan hanya dalam arti heterseksual (seseorang
yang hanya mempunyai keinginan seks pada lawan jenisnya), dan bukan semata-mata
menyangkut masalah biologis atau fisiologis, melainkan juga meliputi psikologi,
sosio-kultular, agama dan kesehatan.
Dalam
pendidikan seks dibedakan antara sex
intruction, ialah penerangan mengenai anatomi seperti pertumbuhan rambut
ketiak dan sekitar alat kelamin, dan mengenai biologi dari reproduksi, yaitu
proses berkembang biak melalui hubungan kelamin untuk mempertahankan jenisnya.
Termasuk didalamnya pembinaan keluarga dan metode kontrasepsi dalam mencegah
terjadinya kehamilan. Adapun Education in
sexuality meliputi bidang-bidang etika, moral, fisikologi, ekonomi, dan
pengetahuan lainnya yang dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya
sendiri sebagai individual seksual, serta mengadakan hubungan interpersonal
yang baik. Sex intruction tanpa education in sexuality dapat menyebabkan
promiscuity (pergaulan dangan siapa
saja) serta hubungan seks yang menyimpang.
2.
Tujuan
Pendidikan Seks
Tujuan
seks bebas secara umum menurut kesepakatan internasional “Cnference of Sex Education and Family Planning” pada tahun 1962,
adalah Untuk menghasilkan manusia-manusia dewasa yang dapat menjalankan
kehidupan yang bahagia, karena dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan
lingkungannya, serta bertanggungjawab terhadap dirinyadan terhadap orang lain.
Tujuan utamanya adalah melahirkan individu-individu yang senantiasa daat
menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggungjawab,
baik terhadap dirinya maupun orang lain. Tujuan akhir dari pendidikan seks
adalah pencegahan kehamilan diluar perkawinan. Tujuan pendidikan seks dapat
dirinci sebagai berikut :
a. Membentuk
pengertian tentang perbedaan seks antara pria dan wanita dalam keluarga,
pekerjaan dan seluruh kehidupan, yang selalu berubah dan berbeda dalam setiap
masyarakat dan kehidupa
b. Membenuk
pengertian tentang peranan seks di dalam kehidupan manusia dan keluarga;
hubungan seks dan cinta, perasaan seks dalam perkawinan dan sebagainya.
c. Mengembangkan
pengertian diri sendiri sehubungan dengan fungsi dan kebutuhan seks. Jad
pendidikan seks dalam arti sempit (in
context) adalah pendidikan mengenai seksualitas manusia.
d. Membantu
siswa dalam mengembangkan kepribadian, sehingga mampu mengambil keputusan yang
bertanggung jawab, misalnya memilih jodoh, hidup berkeluarga atau tidak,
perceraian, kesusilaan dalam seks, dan lain-lain.
3.
Pendidikan
Seks Penting Bagi Remaja
Kini kemajuan di bidang teknologi
informasi telah mengubah struktur dan pandangan hidup masyarakat kita. Dampak
negatif tersebut adalah pergeseran nilai dan moral yang terjadi di masyarakat.
Sesuatu yang dianggap abu kini menjadi lazim dan begitu juga sebaliknya. Dengan
demikian memberikan bimbingan serta penerangan seks kepada remaja merupakan
suatu yang sangat penting dan perlu. Alasan pendidikan seks sangat penting
kepada para remaja adalah :
a. Dapat
mencegah penyimpangan dan kelaina seksual
b. Dapat
memelihara tegaknya nilai-nilai moral.
c. Dapat
mengatasi gangguan psikis.
d. Dapat
memberi pengetahuan dalam menghadapi perkembangan anak.
B.
Bahaya
Seks Bebas
Perilaku seks pranikah dan seks bebas
terutama di kalangan remaja sangat berbahaya bagi perkembangan mental (psikis),
fisik, dan masa depan seseorang. Berikut bahaya utama akibat seks bebas.
a. Menciptakan
kenangan buruk
Norma-norma yang berlaku di masyarakat
menyatakan bahwa seks pranikah dan seks bebas merupakan perbuatan yang
melanggar kepatutan. Apabila seseorang terbukti melakukan seks pranikah atau
seks bebas maka secara moral pelaku akan dihantui rasa bersalah yang
berlarut-larut. Bukan hanya dirinya tetapi juga keluarga besarnya. Hal ini
tentunya menjadi beban mental yang berat.
b. Mengakibatkan
kehamilan
Kehamilan
menjadi akibat seks pranikah dapat menjadi beban mental yang luar biasa hebat.
Dalam keadaan ini biasanya timbul depresi dan frustasi terutama menyerang
wanita yang hamil diluar nikah tersebut.
c. Menggugurkan
kandungan (abrosi) dan pembunuhan bayi
Banyak kehamilan yang terjadi akibat perilaju
seks pranikah merupakan kehamilan yang tidak dihatapkan. Tindakan menggugurkan
kandungan dengan tidak berdasarkan alasan medis jelas bertentangan dengan hukum
yang berlaku. Pelakunya akan mendapat hukuman. Dampak lainnya asalah mengganggu
kesehatan seperti kerusakan pada rahim, kemandulan dan lainnya.
d. Penyebaran
penyakit
Perilaku seks bebas dengan
berganti-ganti pasangan sangat berpotensi pada penyebaran penyakit kelamin.
Penyakit kelamin biasanya menular dan sangat mematikan. Tidak hanya menular kepada
pasangannya melainkan akan menular pada keturunannya.
e. Timbul
rasa ketagihan
Seks pranikah dan seks bebas mengundang rasa
ketagihan bagi para pelakunya. Sekali mencoba meka dipastikan akan melakukan
seks terus menerus.
C.
Menghindari
Seks Bebas
Untuk menghindari seks bebas, perlu
dilakukan pendidikan seks kepada semua anggota keluarga. Salah satu bentuk
pendidikan seks di keluarga diantaranya adalah :
1. Pencegahan
Menurut Agama
a) Memisahkan
tempat tidur anak, setiap orangtua berusaha untuk mulai memisahkan tempat tidur
mereka ketika memasuki usia minimal tujuh tahun.
b) Meminta
izin ketika memasuki kamar orang tua, Sejak dini anak-anak sudah diijinkan
untuk selalu minta izin untuk masuk ke kamar orangtuanya pada saat-saat
tertentu.
c) Mengajarkan
adab memandang lawan jenis, Berilah pengertian mengenai adab memandang lawan
jenis sehingga anak dapat mengetahui hal-hal yang baik dan buruk.
d) Larangan
menyebarkan rahasia suami-istri, Hubungan seksual merupakan hubungan yang
sangat khusus antara suami-istri. Mereka tidak boleh menceritakan kekurangan
pasangannya kepada orang lain, apalagi terhadap anggota keluarga terutama
anak-anaknya.
2. Pencegahan
Seks Bebas dalam Keluarga
Faktor keluarga sangat menentukan dalam
masalah pendidikan seks sehingga perilaku seks bebas dapat dihindari. Berikut
ini adalah beberapa hal yang harus dipertahankan dalam usaha mencegah perilaku
seks bebas.
a. Keluarga
harus mengerti tentang permasalahan seks sebelum menjelaskannya kepada
anak-anak mereka.
b. Seorang
ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak perempuan
dalam menjelaskan masalah seks.
c. Jangan
menjelaskan masalah seks pada anak laki-laki dan perempuan pada waktu dan ruang
yang sama.
d. Hindari
hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks, pilih kata-kata yang
sopan.
e. Penting
bagi orangtua untuk meyakinkan bahwa teman-teman putra-putri mereka adalah
anak-anak yang baik.
f. Tanamlah
etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu merupakan
sesuatu yang paling berharga.
g. Membangun
sikap saling percaya antara orang tua dan anak
MACAM – MACAM PENYAKIT KELAMIN
1.
Sifilis (Raja Singa)
Gambar
penderita penyakit sifilis.
a. Pengertian
Penyakit
Kulit Kelamin sifilis merupakan salah satu penyakit berbahaya. Sifilis
mempunyai sejarah panjang. Kaum gay dan homoseksual memiliki risiko besar
terjangkiti penyakit kulit kelamin ini. Penyakit ini juga dikenal dengan “Raja
Singa”.
b. Gejala
Gejala-gejala
yang timbul jika terkena Penyakit Kulit Kelamin Sifilis ini adalah
benjolan-benjolan dan lecet-lecet di kulit sekitar alat kelamin. Timbulnya
benjolan sering pula disertai pusing-pusing dan rasa nyeri pada tulang, mirip
seperti gejala flu. Anehnya, gejala-gejala yang timbul ini dapat menghilang
dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Penyakit
Kulit Kelamin Sifilis dapat dikatakan sebagai musuh dalam selimut karena selama
jangka waktu 2-3 tahun pertama tidak akan menampakkan gejala mengkhawatirkan.
Namun, setelah 5-10, sifilis baru akan memperlihatkan keganasannya dengan
menyerang sistem saraf, pembuluh darah, dan jantung.
c. Penyebab dan
Mekanisme Penularan
Penyakit
ini disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema palladium. Bakteri tersebut dapat
pindah dari orang yang telah terinfeksi bakteri ke orang sehat karena hubungan
seksual berlainan jenis (heteroseksual) serta hubungan sesama jenis
(homoseksual) juga oral seks.
Ibu
yang mengidap Penyakit Kulit Kelamin sifilis juga dapat menularkan sifilis pada
janinnya. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena Penyakit Kulit Kelamin
sifilis tidak akan menyebar dari handuk, kloset, dan pegangan pintu yang
dipakai penderita sifilis.
d. Pencegahan dan
Pengobatan
Pencegahannya
adalah dengan tidak melakukan hubungan seks bebas, apalagi hubungan seks sesama
jenis. Bagi para homoseksual, meskipun tidak melakukan hubungan kelamin, oral seks
juga berisiko besar untuk menularkan Penyakit Kulit Kelamin ini. Sedangkan
untuk pengobatan, dapat menggunakan antibiotic sesuai anjuran dokter.
2.
HIV
AIDS
Gambar penderita penyakit
HIV AIDS
a.
Pengertian
Penyakit Hiv Aids – INFEKSI HIV (Human Immunodeficiency
Virus) merupakan infeksi salah satu virus dari dua jenis virus yang secara
progresif merupakan sel-sel darah putih. Kerusakan sel-sel darah putih atau
limfosit menyebabkan AIDS (Aquired Immunodeficiency Snydrome) dan penyakit
lainnya sebagai dari gangguan kekebalan tubuh.
b.
Gejala
penyakit HIV AIDS
1. Mual,
Muntah Dan Diare. Orang yang positif terkena penyakit hiv aids biasanya akan
mengalami hal seperti mual,muntah dan juga diare. Penderita hiv aids akan
mengalami diare yang terus menerus dan akan disertai dengan mual bahkan muntah.
2. Nyeri
Otot. Penderita penyakit hiv aids akan mengalami nyeri pada bagian otonya,
nyeri yang terjadi akan terasa tidak normal dan tidak biasa karena nyeri ini
disebabkan oleh peradangan yang terjadi pada kelenjar getah bening. Penderita
penyakit hiv aids juga akan mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening.
3. Ruam
Kulit. Biasanya gejala yang lain yang ditimbulkan oleh penyakit hiv aids adalah
ruam pada kulit, penderita akan mengalami jerawat dan bisul yang secara tiba-biba
terjadi pada kulit tubuhnya. Ini merupakan tanda awal yang akan terjadi pada
penderita hiv aids, kulit anda akan menjadi kemerahan jika positif mengidap hiv
aids.
4. Penurunan
Berat Badan. Penderita yang positif mengidap penyakit hiv aids akan mengalami
gejala hiv aids seperti penurunan berat badan secara drastis dan tiba-tiba,
penurunan berat badan yang tidak normal harus diwaspadai karena ini merupakan
gejala yang paling sering dialami penderita hiv aids.
5. Batuk
Kering. Gejala hiv aids yang lainnya adalah batuk kering, penderita hiv aids
akan mengalami batuk yang tak kunjung sembuh, bahkan semakin lama batuk
tersebut akan mejadi semakin parah. Gejala ini terjadi karena virus hiv yang
sudah menyerang kekebalan tubuh penderita dan menyerang sel-sel yang lain yang
ada didalam tubuh.
6. Demam.
Pada tahap awal penderita penyakit hiv aids akan mengalami deman, bahkan
penderita akan berkeringan pada malam hari walau cuaca sedang dingin. Ini
adalah pertanda virus hiv mulai menyerang tubuh penderita. Biasanya penderita
juga akan mengalami sakit pda bagian tenggorokan.
7. Perubahan
Pada Kuku. Untuk gejala hiv aids yang satu ini penderita akan mengalami
perubahan pada kukunya, biasanya penderita hiv aids kukunya akan menjadi
sedikit lebih tebal dan melengkung bahkan akan mengalami perubahan pada warna
kukunya, infeksi ini terjadi karena jamur yang namanya kandida.
c.
Penyakit
HIV AIDS dan penularannya
1.
Penyakit HIV AIDS dan penularannya yang
disebabkan karena hubungan seksual yang bebas dengan mereka yang sudah positif
menderita penyakit HIV. Maka unutk mereka pelaku hubungan seksual biasanya akan
menggunakan salah satu alat kontrasepsi misalnya adalah menggunakan kondom.
2.
Penyakit HIV AIDS dan penularannya lewat
transfusi darah dari si penderita yang terkena penyakit HIV.
3.
Penyakit HIV AIDS dan penularannya
karena penggunaan dari jarum suntik yang tatto yang sudah tercemar dengan virus
HIV. Dalam hal penggunaan dari jarum suntuk, maka para pengguna narkoba yang
menggunakan jarum suntuk sebagai salah satu media adalah salah satu golongan
orang yang mempunyai resiko tertinggi dalam mengalami penyakit HIV AIDS.
4.
Penularan penyakit HIV AIDS dari ibu
hamil yang sudah positif mengalami penyakit HIV ke janin kandungan mereka.
Sehingga jika bayi tersebut lahir, resiko dalam mengidap penyakit HIV AIDS juga
bisa saja terjadi.
d.
Mencegah
Penyakit HIV AIDS
1. Melakukan
hubungan seksual yang aman. Maka sebaiknya setia dengan pasangan dan melakukan
hubungan seksual dengan pasangan Anda dengan cara yang aman.
2. Menghindari
hubungan seksual bebas, baik dengan mereka pekerja seks komersial dan juga
dengan berganti-ganti pasangan.
3. Jika
pasangan Anda memang sudah terbukti dalam mengidap penyakit HIV AIDS maka
sebaiknya adalah menggunakan kondom dalam melakukan hubungan seksual.
4. Pencegahan
penyakit hubungan seksual yang terjadi lewat transfusi darah adalah sebaikya
jangan melakukan transfusi darah.
5. Selain
itu hindari juga penggunaan dari beberapa jenis obat-obatan terlarang, dan
penggunaan dari alat suntik bersama, tatto atau juga tindik.
6. Untuk
ibu yang positif menderita penyakit HIV AIDS, maka sebaiknya adalah tidak
hamil. Hal ini bertujuan untuk menghambatnya terjadi penularan pada bayi yang
akan dilahirkan.
3. Penyakit Gonorrhea
Gambar penderita penyakit Gonorrhea
adalah
penyakit menular seksual yang disebabkan olehNeisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra,
leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa
menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan
persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan
menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul.
a. Gejala
Pada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah
terinfeksi. Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih
(kencing) serta keluarnya nanah dari penis. Sedangkan pada wanita, gejala awal biasanya timbul dalam waktu
7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala
selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut
hanya setelah pasangan hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala,
biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang
berat, seperti desakan untuk berkemih , nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan
dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika
berhubungan seksual.
Hubungan
seksual melalui mulut seks oral dengan seorang
penderita gonore biasanya akan menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis
gonokokal). Umumnya, infeksi tersebut tidak menimbulkan gejala, namun
kadang-kadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan untuk menelan. Jika
cairan yang terinfeksi mengenai mata, maka bisa menyebabkan terjadinya infeksi mata luar (konjungtivitis
gonore). Bayi yang baru lahir juga bisa terinfeksi gonore dari ibunya selama
proses persalinan sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan
dari matanya keluar nanah. Jika infeksi itu tidak diobati, maka akan menimbulkan kebutaan.
b. Masa Inkubasi
Masa inkubasinya sangat singkat, pada pria umumnya berkisar antara
2-5 hari, kadang-kadang lebih lama. Pada wanita masa inkubasi sulit untuk
ditentukan karena pada umumnya tidak menimbulkan gejala. Pada pria, awalnya
terdapat rasa gatal dan panas di sekitar uretra, saluran yang menghantarkan
urine dari kandungan kemih keluar tubuh.
c. Pencegahan
· Cara yang paling pasti untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual
adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual.
· Berhubungan seks secara monogami, pastikan pasangan tidak terinfeksi.
· Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penularan penyakit.
· Pastikan toilet yang digunakan higienis, hindari penggunaan toilet duduk di
tempat umum.
III. KESIMPULAN DAN SARAN DAN HARAPAN
A. Kesimpulan
Bahaya dari
seks bebas sangat mengerikan. Maka dari itu kita harus menghindari dan jangan
pernah sekalipun mencoba hal-hal yang berbau seks, karena akan merugikan diri
sendiri dan juga orang lain serta merusak moral bangsa.
B. Saran
Sebaiknya
orangtua, masyarakat dan pemerintah bersama-sama mencegah, memerangi pergaulan
yang tidak baik, khususnya pada seks bebas yang sangat mengerikan dan berbahaya
bagi semua orang.
C. Harapan
Semoga dengan adanya rangkuman ini dapat membuat masyarakat lebih
tahu bahaya seks bebas. Semoga seks bebas dikalangan masyarakat dapat dikurangi
dan dihilangkan.
Semoga makalah diatas bermanfaat. Tangguh Al Fatah